![]() |
| Sumber Foto:https://www.prestasiglobal.id/wp-content/uploads/2020/07/Asal-Usul-Tari-Jaipong-Sekolah-Prestasi-Global.jpg |
Tari Jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat, khususnya Karawang, yang muncul pada tahun 1960-an. Diciptakan oleh seniman H. Suanda dan Gugum Gumbira, tari ini awalnya dikenal sebagai Tari Banjet dan merupakan perpaduan dari berbagai kesenian seperti ketuk tilu, pencak silat, dan wayang golek. Gerakan dalam Tari Jaipong sangat energik dan dinamis, mencerminkan karakter perempuan Sunda yang lincah dan adaptif. Tarian ini juga dikenal dengan suasana ceria dan humoris, menjadikannya hiburan yang menarik bagi penonton.
Seiring waktu, Tari Jaipong mengalami perkembangan pesat dan dikenal luas di seluruh Jawa Barat. Pada tahun 1970-an, Gugum Gumbira membawa tari ini ke Bandung dan menyempurnakan gerakannya, menciptakan variasi yang lebih terstruktur. Nama "Jaipong" sendiri berasal dari bunyi gendang yang dilantunkan dalam pertunjukan. Meskipun awalnya mendapat kritik karena gerakannya yang dianggap tidak etis, tari ini kini menjadi simbol budaya Sunda dan sering ditampilkan dalam acara-acara penting, termasuk penyambutan tamu negara.
Ciri khas utama Tari Jaipong adalah gerakannya yang dinamis dan energik. Tarian ini menggabungkan element-element dari tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan unsur gerakan pencak silat. Setiap gerakan dalam tari jaipong memiliki makna tertentu. Misalnya, gerakan Cingeus merepresentasikan kecekatan dan keluwesan seorang wanita dalam menapaki jejak kehidupannya. Gerakan kaki, seperti depok, minced, dan sonteng, juga memiliki makna tentang kegesitan dan sifat adaptif wanita Sunda dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Suasana ceria dan humoris yang ditampilkan dalam pertunjukan tari jaipong juga membuatnya menjadi hiburan yang menarik bagi penonton.
Untuk menjaga kelestarian Tari Jaipong, berbagai komunitas seni terus mengadakan pelatihan tari kepada generasi muda. Pemerintah juga sering menyelenggarakan festival seni yang melibatkan tari Jaipong sebagai salah satu acaranya. Hal ini membuktikan bahwa tari Jaipong tetap relevan dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
Jadi Tari Jaipong adalah simbol dinamika, kreativitas, dan keindahan seni tari tradisional Indonesia. Sebagai warisan budaya yang berharga, tari ini tidak hanya menjadi identitas masyarakat Sunda tetapi juga memperkaya mozaik budaya nusantara. Dengan terus melestarikan dan mengapresiasi tari Jaipong, kita dapat memastikan bahwa kekayaan seni tradisional ini akan tetap hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang.
Sumber Artikel: https://kumparan.com/sahsya-azahra-widya-atmaja/jaipong-warisan-tari-nusantara-sebagai-cermin-identitas-budaya-sunda-246abTvzKal/4

0 Comments:
Posting Komentar