![]() |
| Sumber Foto: https://id.pinterest.com/pin/704109723017698589/ |
Tari Saman adalah tarian tradisional yang berasal dari dataran tinggi tanah Gayo, Aceh Tenggara. Tarian ini sudah diakui sebagai salah satu warisan budaya tak benda asli Indonesia oleh UNESCO pada 24 November 2011. Dikutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 11: Tari Saman oleh N. Fardhilah (2020: 11), tari Saman diciptakan oleh Syekh Saman, seorang penyebar agama Islam di Aceh. Oleh sebab itu, tarian ini diberi nama "Saman" sesuai dengan nama penciptanya.
Bahasa dan syair lagu yang dipergunakan dalam tari Saman adalah campuran antara bahasa Arab dan Aceh. Biasanya, syair yang didendangkan di dalam tarian ini terdapat misi atau pesan yang ingin disampaikan, seperti pesan dakwah, sindiran, pantun nasihat, dan lain sebagainya. Tari Saman umumnya dimainkan oleh belasan atau puluhan penari laki-laki, tapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini dimainkan oleh kaum perempuan, atau campuran antara laki-laki dengan perempuan.
Ada beberapa catatan sejarah mengenai awal mula munculnya tari Saman. Dalam catatan sejarah yang paling terkenal, tari Saman merupakan pengembangan dari permainan rakyat di Aceh, yaitu Pok Ane. Pok Ane artinya menepuk tangan sambil bernyanyi dan berdendang. Permainan Pok Ane ini sangat diminati oleh masyarakat Aceh pada saat itu. Hal inilah yang menyebabkan Syekh Saman mengembangkan Pok Ane dengan menyisipi syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, sehingga terciptalah tari Saman.
Syekh Saman menggunakan tari Saman sebagai media dakwah agama Islam pada waktu itu. Karena kondisi Aceh yang mengalami peperangan, Syekh Saman menambah syair-syair yang dapat menumbuhkan semangat juang masyarakat Aceh. Menurut Murodi dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas IX (2016: 111), Syeikh Saman diperkirakan mempelajari tarian Melayu Kuno untuk menjadikannya sebagai metode baru dalam menyebarkan dakwah.
Setiap gerakan tari Saman memiliki simbol dan makna tersendiri yang tersirat di dalamnya. Gerakan tersebut dibawakan oleh para penari Saman yang memiliki posisi tertentu dalam tarian, yaitu penangkat, pengapit, penyepit, dan penupang. Sementara dalam jenis gerak, tari Saman mempunyai beberapa jenis bentuk gerakan di dalamnya. Gerakan dalam Saman yaitu lengek, lingang, singkih, tungkuk, langak, anguk, girik, tepok, tebah, gerutup, guncang, dan surang-saring.
Tari ini diakui secara global sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada tahun 2011, yang memperkuat statusnya sebagai simbol kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, Tari Saman tidak hanya memainkan peran penting dalam mempertahankan tradisi lokal, tetapi juga mengukuhkan identitas nasional Indonesia yang kaya akan keragaman budaya.
Sumber Artikel: https://kumparan.com/kabar-harian/tari-saman-pengertian-kostum-dan-gerakannya-1woZ3mpWXf9

0 Comments:
Posting Komentar